Minggu pagi, waktunya mengantar ibu
ke pasar. Aku dengan semangat bangun pagi dan bergegas menyiapkan sepeda
motorku. Aku suka jajanan pasar. Salah satu hal yang membuatku semangat untuk
jalan-jalan ke pasar bersama ibu. Menu teman “wedangan” kali ini adalah
arem-arem dan gorengan. Sederhana tapi membuat kenyang lama. Kedua makanan itu
mengandung karbo yang lumayanlah. Karena setelah muter-muter pasar yang lumayan
buat pegel juga.
Oke,
sampai rumah juga. Ku siapkan piranti wedangan. Tak berapa lama kemudian teh
sudah ku seduh dengan tiga cangkir andalan. Aku, ibu dan ayah selalu melakukan
rutinitas “wedangan” atau minum teh bersama sambil berbincang. Ya seperti iklan
“mari ngeteh mari bicara”. Ya memang benar, ngeteh merupakan media berbincang
yang asyik dengan keluarga. Aku menceritakan kisahku dengan teman-temanku. Ibu
yang masih dengan hot topiknya lonjakan harga-harga di pasar karena sudah mendekati
bulan puasa. Ayah menanggapi dengan gaya santuynya sambil menikmati arem-arem
dan gorengan di hadapannya.
Ketika
sedang berbincang sambil minum teh kami sengaja tidak sambil memegang gadget. Agar
tidak sibuk dengan gadget masing-masing. Kan kasian si arem-arem dan gorengan
yang dianggurin. Pada jaman milenial seperti ini arem-arem dan gorengan sudah
tersingkir dari makanan favorit anak-anak sekarang. Posisinya tergeser dengan
pizza dan junkfood lainnya. Begitu juga dengan komunikasi langsung, juga sudah
tergeser dengan komunikasi tidak langsung dengan media gadget. Gadget atau HP bisa
menjadi benda yang dapat mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat.
Oleh:
Riani Astuti, S.Pd.
Guru
SDN Slametan, Gunungkidul, DIY.
No comments:
Post a Comment