Tuesday, April 14, 2020

SEPASANG AREM-AREM DAN GORENGAN




              Minggu pagi, waktunya mengantar ibu ke pasar. Aku dengan semangat bangun pagi dan bergegas menyiapkan sepeda motorku. Aku suka jajanan pasar. Salah satu hal yang membuatku semangat untuk jalan-jalan ke pasar bersama ibu. Menu teman “wedangan” kali ini adalah arem-arem dan gorengan. Sederhana tapi membuat kenyang lama. Kedua makanan itu mengandung karbo yang lumayanlah. Karena setelah muter-muter pasar yang lumayan buat pegel juga.
              Oke, sampai rumah juga. Ku siapkan piranti wedangan. Tak berapa lama kemudian teh sudah ku seduh dengan tiga cangkir andalan. Aku, ibu dan ayah selalu melakukan rutinitas “wedangan” atau minum teh bersama sambil berbincang. Ya seperti iklan “mari ngeteh mari bicara”. Ya memang benar, ngeteh merupakan media berbincang yang asyik dengan keluarga. Aku menceritakan kisahku dengan teman-temanku. Ibu yang masih dengan hot topiknya lonjakan harga-harga di pasar karena sudah mendekati bulan puasa. Ayah menanggapi dengan gaya santuynya sambil menikmati arem-arem dan gorengan di hadapannya.
              Ketika sedang berbincang sambil minum teh kami sengaja tidak sambil memegang gadget. Agar tidak sibuk dengan gadget masing-masing. Kan kasian si arem-arem dan gorengan yang dianggurin. Pada jaman milenial seperti ini arem-arem dan gorengan sudah tersingkir dari makanan favorit anak-anak sekarang. Posisinya tergeser dengan pizza dan junkfood lainnya. Begitu juga dengan komunikasi langsung, juga sudah tergeser dengan komunikasi tidak langsung dengan media gadget. Gadget atau HP bisa menjadi benda yang dapat mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat.


Oleh: Riani Astuti, S.Pd.
Guru SDN Slametan, Gunungkidul, DIY.  

No comments:

Post a Comment