Sunday, April 5, 2020

PROSES MENULIS DAN MENERBITKAN BUKU BERKUALITAS KE PENERBIT MAYOR (RESUME #7)




Hari, tanggal : Minggu, 5 April 2020
Narasumber  : Akbar Zainudin

Pertemuan workshop online ke tujuh malam ini yaitu seorang penulis buku yang berjudul Man Jadda Wa Jada, Bapak Akbar Zainudin. Beliau sudah berkeliling ke 33 Provinsi di Indonesia, kurang satu lagi yaitu Papua. Beliau banyak menulis tentang motivasi karena sesuai bidangnya. Langkah-langkah menulis menurut beliau, disingkat menjadi TOJTRP.
1.    Langkah pertama adalah T. Tentukan TEMA tulisan. Setiap buku harus punya tema besar, baik buku fiksi maupun non fiksi. Tema akan menjadi rel yang mengikat kita dari awal tulisan hingga akhir. Tema ini satu saja. Misalnya kerja keras, romantisme, cara belajar, dan sebagainya.
2.    Langkah kedua adalah O. Buatlah OUTLINE atau DAFTAR ISI.
Gunanya outline:
a.    Agar tulisan kita terarah.
b.    Bisa buat jadwal dan target.
c.    Menghindari "ngeblank" pada saat menulis.
d.    Agar bukunya selesai.
Kalau tidak ada daftar isi, akan sulit bukunya bisa selesai. Daftar isi memudahkan kita dapat membuat jadwal, sehingga buku kita mudah selesai. Tanpa daftar isi kita tidak punya pijakan dan panduan untuk membuat jadwal serta sebagai rel.
3.    Langkah ketiga adalah J. Jadwal merupakan sebuah perencanaan. Dengan kita membuat jadwal, maka akan memudahkan kita untuk mengontrol dan mengevaluasi dari hasil tulisan kita. Misal kita kan membuat 30 artikel, lalu kita buat jadwal selama 30 minggu. Jadi setiap minggu kita harus membuat artikel. Kita harus disiplin mematuhi jadwal itu. Karena banyak sekali hambatan dalam menulis. Kita harus mengupayakan dengan penuh kesungguhan dapat mematuhi jadwal itu.
4.    Langkah keempat adalah T. Tuliskan. Outline sudah ada, jadwal juga sudah ada. Berikutnya adalah tuliskan sesuai outline dan jadwalnya. Di sini, disiplin diri dan komitmen yang akan menentukan apakah tulisan kita akan selesai atau tidak. Tulis dan selesaikan semua judul artikel terlebih dahulu. Jangan terpaku untuk satu tulisan sampai sempurna.
5.    Langkah kelima adalah R,  REVISI. Revisilah tulisan kalau semua draft tulisan sudah selesai. Jangan terpaku hanya satu judul sampai sempurna. Kalau kurang-kurang sedikit, tidak apa-apa.
Tahap pertama adalah menyelesaikan semua draft buku.
Tahap kedua, baru revisi. Apa saja yang direvisi?
a. Data dan informasi yang kurang.
b. Tata Bahasa
c. Gaya Tulisan. Disamakan dari awal hingga akhir.
d. Judul-judul artikel. Buatlah judul-judul yang menarik.
Ingat baik-baik. Jangan terpaku dengan satu judul artikel sampai sempurna. Selesaikan saja semua draft bukunya, apapun bentuknya. Setelah draft selesai, baru direvisi.
6.    Langkah keenam adalah kirim ke penerbit. Apa yang menadi pertimbangan penerbit?
Paling utama adalah bukunya laku atau tidak. Ini menyangkut kebutuhan masyarakat pembaca. Apakah pembaca butuh buku kita? Siapa yang butuh? Berapa banyak orang yang butuh? Buku kita menjawab kebutuhan apa?
Semakin besar kebutuhan masyarakat akan buku kita, maka peluang diterbitkan semakin besar. Karena itu, sebagai penulis kita mesti memahami buku kita siapa yang akan beli, dan siapa yang kira-kira akan baca.
Hal kedua adalah apa yang bisa membedakan buku kita dari buku sejenis.
Apa kelebihan kita dibandingkan dengan buku sejenis? Kita harus mampu menjawab pertanyaan ini. Karena hal itu yang akan menjadi pertanyaan dan juga pertimbangan penerbit.
Ketiga, pertanyaan penerbit adalah, apa yang akan Anda lakukan untuk membantu pemasaran buku? Harus punya jawabannya.
Setelah menyimak materi beliau melalu youtube dan WA Grup, selanjutnya sesi tanya jawab. Seperti biasa, para peserta sangat antusias memberikan berbagai pertanyaan.
Apakah perlu membayar kepada penerbit?
Kita tidak perlu membayar ke penerbit. Bahkan kita mendapatkan uang ROYALTI. Rata-rata royalti adalah 10% dari buku yang terjual.
Bagaimana cara mengirim naskah?
1. Naskah harus sudah jadi.
2. Diprint, dikirim dengan hard copy dan soft copy dalam bentuk CD atau Flash Disk
Berapa lama?
Kabar diterima atau tidak sekitar 3 bulan.
Berikut jawaban dari Pak Akbar:
Semua adalah tentang jam terbang dan latihan terus menerus.
Saya dan Om Jay sudah latihan berpuluh-puluh tahun. Hampir tiap hari menulis.
Kalau saya hitung dari setingkat kelas 2 SMP saya sudah mulai belajar menulis. Jadi, hampir 30 tahun tidak berhenti menulis.
Menulis adalah keterampilan. Semakin sering dilatih, akan semakin enak dibaca orang.
Nah, sudah tahu rahasianya kan?
Banyak-banyak berlatih. Luangkan waktu setiap hari 30-60 menit.
Nanti tau-tau tulisan kita sudah bagus, tau-tau kita sudah punya naskah buku, tau-tau buku kita terbit.
Happy writing.

Terima kasih banyak Pak Akbar dan Om Jay, sehat selalu yaa..

Oleh: Riani Astuti, S.Pd.
Guru SDN Slametan, Gunungkidul, DIY.   


1 comment: