Hari,
tanggal : Selasa, 21 April
2020
Narasumber : Wijaya Kusumah, M.Pd.
Peresume : Riani Astuti, S.Pd.
Materi ke-18 ini Om Jay menyampaikan
melalui aplikasi video conference zoom. Om Jay menyampaikan bahwa aplikasi zoom
ini aman, tidak seperti yang diberitakan. Karena aplikasi ini sudah diupgrade
ke versi yang lebih terjamin keamanannya. Aplikasi ini dapat membantu
pembelajaran daring. Beliau berpendapat bahwa guru pada masa pandemic seperti
ini bisa memakai aplikasi yang tersedia untuk melaksanakan pembelajaran dari
rumah.
Om Jay mengingatkan kembali tentang
menulis buku dan meluruskan niat dalam mengikuti diklat penulisan ini tidak
hanya untuk mendapatkan sertifikat, tetapi dapat menerbitkan buku sendiri.
Apabila hasil tulisan bagus, maka dapat diterima oleh penerbit mayor, sehingga
peserta tidak kehilangan biaya penerbitan. Tetapi malah mendapatkan royalty
dari hasil penjualan buku. Bagi bapak/ibu guru yang akan membuat buku nonfiksi
minimal harus 30 judul agar menjadi seratus halaman lebih. Naskah diprint
dengan ukuran A4 dan menggunaka font jenis Times New Roman ukuran 12.
Pada akhir pembelajaran, peserta diklat
menulis ini ditargetkan menulis dua buah karya. Karya pertama yaitu hasil
resume selama dua puluh pertemuan dan karya kedua yaitu buku bebas sesuai yang
dikuasai oleh peserta. Pesan beliau agar diterima oleh penerbit, maka harus
disusun dengan baik dan tidak plagiat atau meniru karya orang lain. “Menulislah
setiap hari, lalu buktikan apa yang terjadi.”—Wijaya Kusumah.
Terima kasih Om Jay, selalu memotivasi
dan mendorong semangat kami untuk bisa menerbitkan buku sendiri.
Oleh:
Riani Astuti, S.Pd.
Guru
SDN Slametan, Gunungkidul, DIY.
No comments:
Post a Comment