Di
kala pandemi seperti ini, ekonomi menjadi krisis. Setiap orang dirumahkan untuk
belajar di rumah dan bekerja di rumah. Tapi bagaimana nasib para pekerja yang
tidak dapat bekerja di rumah? Sedangkan penghasilan diperoleh secara harian.
Dilema, tetap di rumah tetapi harus menghidupi keluarga, atau tetap bekerja di
luar rumah demi sesuap nasi. Pemerintah memberikan bantuan kepada rakyat yang
tergolong miskin dengan nama PKH (Program Keluarga Harapan). Akan tetapi rakyat
Indonesia masih banyak yang tergerak hatinya untuk saling berbagi. Tidak serta merta menunggu bantuan dari
pemerintah.
Lingkungan
tetangga pun juga saling membantu. Bagi yang memiliki penghasilan bulanan memberikan
sedikit rejekinya kepada tetangganya. Kebutuhan pokok seperti sembako sangat
dibutuhkan bagi setiap keluarga. Apalagi kegiatan terfokus di rumah. Kebutuhan
makanan semakin bertambah ketika semua anggota keluarga di rumah. Sembako
menjadi lebih cepat habis dari biasanya.
Di
daerah saya tiba pada musim panen, alhamdulillah. Ada penghasilan dari hasil
panen padi. Saudara dan tetangga kami juga saling berbagi beras atau telur.
Tetangga kami yang termasuk keluarga PKH juga masih menyisihkan untuk berbagi
dengan tetangga yang tidak termasuk PKH. Mulia sekali hatinya, padahal keluarganya
sangat membutuhkan. Kemudian, keluarga yang bukan PKH pun menjelaskan, bukan
berarti menolak pemberian, tetapi lebih baik digunakan untuk kebutuhan beliau
dan keluarga karena yang lebih membutuhkan. Semoga pandemi ini segera berakhir,
semua bisa kembali bekerja dan belajar seperti sedia kala.
Oleh:
Riani Astuti, S.Pd.
Guru
SDN Slametan, Gunungkidul, DIY.
Mari berbagi di saat wabah virus corona merajalela
ReplyDelete