Hari, tanggal : Senin, 13 April 2020
Narasumber : Prof. Eko Indrajit
Tema materi kali ini yaitu menulis buku
dalam seminggu dari seminar virtual di youtube oleh Prof. Eko Indrajit, Kepala
SLCC Pengurus Besar PGRI. Beliau memulai dengan menjawab pertanyaan, apa sih sebetulnya
yang ingin dibagikan kepada peserta workshop? Ketika pandemi semua harus berkarya
dan bekerja dari rumah. Paling penting adalah harus menjaga stamina tubuh agar
tidak turun, sehingga tidak mudah terserang oleh virus ini. Beliau sudah
mengajar sejak di SD, beliau besar di Kota Dumai, Riau. Mengajar merupakan hoby
beliau dari kecil sehingga tidak ada hari tanpa mengajar. Beliau mengajar
sandi-sandi pramuka, cara main sulap kartu, membuat perangkat elektronik, dan
sebagainya. Akhirnya beliau menjadi dosen sekaligus menjadi konsultan. Saat
kondisi seperti ini, beliau mengajar lewat media youtube melalui akun channelnya
yaitu EKOJI CHANNEL.
Semuanya dimulai pada tanggal 20 Maret
2020, beliau mengikuti seminar virtual beliau secara gratis. Seminar pertama
ada 600 peserta dan 6000 penonton pada tema pertama yaitu DIGITAL MINDSET. Dari
seminar itu ada 1.116 orang yang memesan sertifikat. Beliau sangat terkejut
ternyata banyak sekali peminatnya. Sehingga mulai tanggal 24 Maret 2020 setiap
jam 8 pagi beliau melakukan seminar 1-2 jam di Youtube Streaming untuk siapa saja
yang tertarik. Ide seminar di youtube dengan mengeluarkan sertifikat yaitu
sederhana. Setiap dosen harus membuat laporan kum untuk kenaikan jabatan
akademik. Biasanya mereka harus mengikuti seminar dengan bukti sertifikat. Karena
ada pandemi ini maka seminar banyak yang dibatalkan. Artinya ada dua, yaitu
mereka tidak bisa mendapatkan sertifikat (yang artinya akan kesulitan naik
jabatan akademik) dan beliau kehilangan pemasukan. Karena pemasukan beliau 70%
dari seminar, workshop, lokakarya dan konsultasi, dsb.
Ternyata 80% peserta seminar beliau
merupakan orang-orang yang pernah membeli buku-buku yang pernah ditulis beliau
sejak 1998. Buku yang ditulis beliau merupakan buku ringkasan dari 50 buku
bahasa inggris yang beliau pinjam dari perpustakaan. Buku itu bertujuan untuk
meringankan beban mahasiswa beliau yang pada masa itu sedang krisis ekonomi. Judul
buku yang beliau tulis yaitu Sistem dan Teknologi Informasi. Sehingga akhirnya
buku itu bes seller dan beliau menjadi ketagihan menulis. Beliau dulu spesialis
menulis bunga rampai. Setiap ada satu diagram yang menarik perhatian, beliau
jelaskan dalam satu halaman secara ringkas. Sebelum tidur menulis satu halaman
seperti Om Jay sekarang menulis blog. Dalam tiga bulan ada sekitar 100 halaman,
sehingga buku bisa diterbitkan. Sekarang beliau sudah menulis lebih dari 75
buku yang diterbitkan dan ratusan artikel. Di era millenium kebanyakan buku dan
tulisan beliau bagikan secara gratis di situs academia eko.id dan lain-lain.
Beliau berpendapat bahwa aka nada perubahan
besar-besaran dalam sistem pendidikan setelah pandemi ini. Teknologi akan
banyak digunakan untuk kegiatan belajar mengajar. Beliau sudah memprediksi 15
tahun yang lalu. Tetapi tidak menyangka kita belajar e-learning bukan karena memanfaatkan
peluang, tetapi karena mendapatkan masalah pandemi. Beliau menjawab
pertanyaan-pertanyaan dari peserta dengan sangat jelas dan detail. Selain itu,
beliau juga membagikan e book di grup.
Menulis adalah cara kita menyampaikan
buah pikiran lewat tulisan. Jadi bagi beliau semua tulisan adalah baik, karena
dilakukan dari hati. Tuliskan saja apa yang ada di kepala kita. Tidak perlu takut. Kualitas menulis
ditentukan oleh pembacanya dan pembaca itu macam-macam. Kalau beliau menulis
untuk kakeknya akan berbeda bahasanya dengan menulis untuk generasi anak-anak beliau.
Kualitas menulis adalah masalah jam terbang, lama-lama bagus sendiri. Jaman
sekarang tulisan tidak perlu terkoordinir, masukin saja ke internet nanti akan
terkoordinir sendiri. Karena dalam dunia maya, berlaku data yang unstructured
dibandingkan dengan structured.
Menulis blog seperti yang
disampaikan Om Jay adalah sangat baik. Apapun yang akan beliau sharing, maka
beliau tulis, seperti puisi atau lagu. Satu-satunya yang perlu diperhatikan
adalah buat tulisan yang tidak membuat orang lain sedih karena kita
menyampaikan hal-hal yang buruk atau jelek. Menulis hal-hal buruk akan
mendatangkan energi negatif. Malah akan mengganggu kehidupan masa kini dan mendatang.
Terima
kasih Prof. Eko Indrajit, sangat memotivasi.
Oleh:
Riani Astuti, S.Pd.
Guru
SDN Slametan, Gunungkidul, DIY.
No comments:
Post a Comment