Hari,
tanggal : Rabu, 22 April 2020
Narasumber : Edi Mulyanta, S.Si., M.T.
Peresume :
Riani Astuti, S.Pd.
Pertemuan
ke sembilan belas kali ini dengan bapak Edi Mulyanta, yaitu Publishing
Consultant Andi Publisher. Beliau menyampaikan tentang bagaimana cara menulis
dan menerbitkan buku di penerbit Andi, Yogyakarta. Bapak Edi merupakan lulusan
Magister UGM dan memiliki banyak karya buku yang telah berhasil beliau
terbitkan melalui penerbit Andi dan banyak dibaca oleh banyak orang.
Pak Edi menyampaikan bahwa pada
musim pandemi seperti ini outlet penerbit tutup sehingga berpengaruh pada
proses penerbitan buku. Karena melalui outlet-outlet pemasaran baik toko buku,
kampus, sekolah dan pembaca langsung. Menurut beliau, sebagai penulis sebaiknya
memahami ciri khas setiap penerbit. Hal tersebut bertujuan agar sesuai dengan
misi penerbit. Walaupun ada penerbit yang dapat menerbitkan segala tema di
setiap terbitannya. Penulis dapat mengirimkan usulan dan proposal terlebih
dahulu untuk menjajagi apakah jalur tulisannya sudah sesuai dengan visi dan
misi penerbitan belum. Hal ini untuk menghemat waktu dan biaya dalam
memersiapkan tulisannya
Setiap penerbit, mempunyai SOP
dalam memilah, memilih tulisan untuk dijadikan komoditas industri, dengan
tujuan utama tentunya adalah terbitannya dapat terserap di pasar dengan cepat. Penerbit
mempunyai peta pasar yang dia rekam dari outlet2 nya, sehingga insting penerbitan yang telah lama bergelut di
bidangnya akan semakin terasah. Dari melihat judul, outline, dan siapa penulis,
terkadang penerbit dapat memproyeksikan pasar buku yang menjadi sasarannya.
Kunci
pertama bagi penulis adalah pemilihan judul yang baik, pasar sasaran yang akan
dituju, kemudian lakukan sedikit riset pesaing, sehingga dapat dengan gamblang
ditawarkan ke penerbit. Apalagi tema yang ditulis tersebut ternyata tema yang
baru, perlu tambahan data riset kecil yang tidak gampang untuk mempengaruhi
penerbit. Penerbit lebih cenderung mencari tema yang secara data pemasaran
sudah ada, sehingga gambling dalam membiayai penerbitannya memunyai risiko yang
semakin kecil untuk tidak terserap di pasar. Kirimkan ke beberapa penerbit,
apabila penulis belum berpengalaman bekerjasama dengan penerbit.
Penerbit akan menyeleksi tulisan,
dengan beberapa pertimbangan. Paling banyak porsi pemasaran sebagai
pertimbangan utamanya. Berikan sedikit penjelasan pasar sasaran, dengan
data-data angka akan lebih menarik. Sebagai contoh, saat ini buku yang sangat
dicari adalah buku tentang Covid-19. Cari secepatnya apa, bagaimana, virus
tersebut. Apakah buku yang kita tulis betul2 mempunyai manfaat pada pembaca. Pesaing
buku apakah sudah ada apa belum. Penulis perintis pertama biasanya dapat
menikmati pasar awal yang cukup menarik. Biasanya tulisan pertama memunyai
kualitas yang belum baik, akan tetapi mengejar momen yang cukup bagus.
Penulis follower biasanya mempunyai
penyajian materi yang lebih baik akan
tetapi terkadang menikmati pasar sisa dari para penulis perintis. Penulis
perintis effort awal lebih banyak, dan terkadang mempunyai risiko tidak laku
juga besar. Penerbit akan sangat tergantung dari tawaran awal dalam proposal
dalam menentukan penerbitannya. Poposal buku akan semakin sempurnya, jika
penulis telah melakukan proses tulisan bukunya minimal 50% dari rencana
keseluruhan. Supaya proses penyelesaian tulisannya tidak terlalu lama. Penerbit
biasanya memberikan waktu yang beragam untuk menyelesaikan tulisan tersebut. Banyak
penulis yang menebar proposal banyak, akan tetapi finishing tulisannya lambat.
Hal ini akan menghambat proses produksi bukunya, sehingga terkadang penerbit
akan memilih tulisan yang lebih dahulu selesai. Hal inilah diperlukan manajemen
waktu penyelesaian tulisan penulis, supaya dapat segera diproses di
penerbitannya.
Proses penerbitan cuku panjang
waktunya, dari administrasi penerbitan awal, editing, setting layout, desain c
over, dan proses produksi. Tanpa ada antrian proses penerbitan buku memakan
waktu antara 2 minggu hingga 1 bulan paling lama. Yang membuat lama adalah
proses antrian, baik dari sisi penulis maupun beberapa bagian di penerbitan. Pada
proses administrasi penerbitan, yang perlu dipersiapkan adalah kelengkapan
naskah, dari Judul-Sub Judul, Nama Pengarang, Kata Pengantar, Prakata, Daftar
Isi, Bab, hingga Sinopsis. Penulis harus jeli melengkapi hal demikian, karena
biasanya sebelum lengkap, proses selanjutnya tidak akan dijalankan.
Proses editing, akan terbantukan
dengan pengetahuan ejaan, pemilihan kata, kalimat, paragraf hingga hirarki bab
yang baik dari penulis. Kelemahan penulis biasanya tidak clear saat menentukan
hirarki bab, paragraf, kalimat, kata, dan pemilihan fontasi. Editor akan
membantu hal tersebut, akan tetapi apabila penulis telah menata dengan baik,
maka kerja editor akan lebih fokus ke dalam bagaimana memilih efektifan
kalimat, dan struktur bab yang baik. Setting layout juga mempunyai peranan yang
penting, karena menentukan ukuran buku, jumlah halaman, dan keindahan halaman
per halaman. Titik krusial ada di sini, karena dengan pengaturan halaman yang
baik, makan harga buku akan dapat efektif di tentukan.
Harga buku yang menarik, akan
cukum memengaruhi pembeli dalam memutuskan akan menikmati buku tersebut atau
meninggalkannya. Desain cover, juga memunyai peranan strategis dalam sebuah
buku. Apalagi tipikan pembeli buku di Indonesia adalah didasarkan dari
keindahan dan seberapa menarik cover buku. Tipikan pembaca buku di indonesia
adalah, sight seeing, sehingga cover sangat penting sekali dalam pemasaran
buku. Setiap penerbit mempunyai data juga bagai mana cover yang menarik, dan
terbukti mendongkrak pemasaran. Saat proofing, penulis sebaiknya memberikan
beberapa perbaikan ide untuk lebih memperkuat pasar buku yang ditulisnya. Kerjasama
yang baik dari penulis, dan pengetahuan data dari penerbit akan dapat
menentukan keberhasilan tulisan untuk terserap di pasar. Akan tetapi dari
pengalaman kami, tidak ada buku Best Seller yang By Design. Artinya, banyak
buku Best Seller di Indonesia, terkadang karena karunia semata... Jadi jangan
takut menawarkan tulisan anda ke penerbit.... karena pada dasarnya penerbit
juga trial and error dalam menerbitkan buknya. Hanya pengalaman, dan intuisi
terkadang membantu untuk menghindari kerugian akibat terbitannya tidak laku di
pasar.
Terima kasih Bapak Edi Mulyanta
atas tips-tipsnya, sangat bermanfaat bagi kami yang masih awam tentang proses
menerbitkan buku.
Oleh:
Riani Astuti, S.Pd.
Guru
SDN Slametan, Gunungkidul, DIY.
No comments:
Post a Comment