Monday, April 27, 2020

MENULIS DAN MENERBITKAN BUKU DI PENERBIT ANDI YOGYAKARTA (RESUME #19)




Hari, tanggal    : Rabu, 22 April 2020
Narasumber    : Edi Mulyanta, S.Si., M.T.
Peresume       : Riani Astuti, S.Pd.

              Pertemuan ke sembilan belas kali ini dengan bapak Edi Mulyanta, yaitu Publishing Consultant Andi Publisher. Beliau menyampaikan tentang bagaimana cara menulis dan menerbitkan buku di penerbit Andi, Yogyakarta. Bapak Edi merupakan lulusan Magister UGM dan memiliki banyak karya buku yang telah berhasil beliau terbitkan melalui penerbit Andi dan banyak dibaca oleh banyak orang.
              Pak Edi menyampaikan bahwa pada musim pandemi seperti ini outlet penerbit tutup sehingga berpengaruh pada proses penerbitan buku. Karena melalui outlet-outlet pemasaran baik toko buku, kampus, sekolah dan pembaca langsung. Menurut beliau, sebagai penulis sebaiknya memahami ciri khas setiap penerbit. Hal tersebut bertujuan agar sesuai dengan misi penerbit. Walaupun ada penerbit yang dapat menerbitkan segala tema di setiap terbitannya. Penulis dapat mengirimkan usulan dan proposal terlebih dahulu untuk menjajagi apakah jalur tulisannya sudah sesuai dengan visi dan misi penerbitan belum. Hal ini untuk menghemat waktu dan biaya dalam memersiapkan tulisannya
              Setiap penerbit, mempunyai SOP dalam memilah, memilih tulisan untuk dijadikan komoditas industri, dengan tujuan utama tentunya adalah terbitannya dapat terserap di pasar dengan cepat. Penerbit mempunyai peta pasar yang dia rekam dari outlet2 nya, sehingga insting  penerbitan yang telah lama bergelut di bidangnya akan semakin terasah. Dari melihat judul, outline, dan siapa penulis, terkadang penerbit dapat memproyeksikan pasar buku yang menjadi sasarannya.
              Kunci pertama bagi penulis adalah pemilihan judul yang baik, pasar sasaran yang akan dituju, kemudian lakukan sedikit riset pesaing, sehingga dapat dengan gamblang ditawarkan ke penerbit. Apalagi tema yang ditulis tersebut ternyata tema yang baru, perlu tambahan data riset kecil yang tidak gampang untuk mempengaruhi penerbit. Penerbit lebih cenderung mencari tema yang secara data pemasaran sudah ada, sehingga gambling dalam membiayai penerbitannya memunyai risiko yang semakin kecil untuk tidak terserap di pasar. Kirimkan ke beberapa penerbit, apabila penulis belum berpengalaman bekerjasama dengan penerbit.

              Penerbit akan menyeleksi tulisan, dengan beberapa pertimbangan. Paling banyak porsi pemasaran sebagai pertimbangan utamanya. Berikan sedikit penjelasan pasar sasaran, dengan data-data angka akan lebih menarik. Sebagai contoh, saat ini buku yang sangat dicari adalah buku tentang Covid-19. Cari secepatnya apa, bagaimana, virus tersebut. Apakah buku yang kita tulis betul2 mempunyai manfaat pada pembaca. Pesaing buku apakah sudah ada apa belum. Penulis perintis pertama biasanya dapat menikmati pasar awal yang cukup menarik. Biasanya tulisan pertama memunyai kualitas yang belum baik, akan tetapi mengejar momen yang cukup  bagus.
              Penulis follower biasanya mempunyai penyajian materi yang lebih baik  akan tetapi terkadang menikmati pasar sisa dari para penulis perintis. Penulis perintis effort awal lebih banyak, dan terkadang mempunyai risiko tidak laku juga besar. Penerbit akan sangat tergantung dari tawaran awal dalam proposal dalam menentukan penerbitannya. Poposal buku akan semakin sempurnya, jika penulis telah melakukan proses tulisan bukunya minimal 50% dari rencana keseluruhan. Supaya proses penyelesaian tulisannya tidak terlalu lama. Penerbit biasanya memberikan waktu yang beragam untuk menyelesaikan tulisan tersebut. Banyak penulis yang menebar proposal banyak, akan tetapi finishing tulisannya lambat. Hal ini akan menghambat proses produksi bukunya, sehingga terkadang penerbit akan memilih tulisan yang lebih dahulu selesai. Hal inilah diperlukan manajemen waktu penyelesaian tulisan penulis, supaya dapat segera diproses di penerbitannya.
              Proses penerbitan cuku panjang waktunya, dari administrasi penerbitan awal, editing, setting layout, desain c over, dan proses produksi. Tanpa ada antrian proses penerbitan buku memakan waktu antara 2 minggu hingga 1 bulan paling lama. Yang membuat lama adalah proses antrian, baik dari sisi penulis maupun beberapa bagian di penerbitan. Pada proses administrasi penerbitan, yang perlu dipersiapkan adalah kelengkapan naskah, dari Judul-Sub Judul, Nama Pengarang, Kata Pengantar, Prakata, Daftar Isi, Bab, hingga Sinopsis. Penulis harus jeli melengkapi hal demikian, karena biasanya sebelum lengkap, proses selanjutnya tidak akan dijalankan.
              Proses editing, akan terbantukan dengan pengetahuan ejaan, pemilihan kata, kalimat, paragraf hingga hirarki bab yang baik dari penulis. Kelemahan penulis biasanya tidak clear saat menentukan hirarki bab, paragraf, kalimat, kata, dan pemilihan fontasi. Editor akan membantu hal tersebut, akan tetapi apabila penulis telah menata dengan baik, maka kerja editor akan lebih fokus ke dalam bagaimana memilih efektifan kalimat, dan struktur bab yang baik. Setting layout juga mempunyai peranan yang penting, karena menentukan ukuran buku, jumlah halaman, dan keindahan halaman per halaman. Titik krusial ada di sini, karena dengan pengaturan halaman yang baik, makan harga buku akan dapat efektif di tentukan.
              Harga buku yang menarik, akan cukum memengaruhi pembeli dalam memutuskan akan menikmati buku tersebut atau meninggalkannya. Desain cover, juga memunyai peranan strategis dalam sebuah buku. Apalagi tipikan pembeli buku di Indonesia adalah didasarkan dari keindahan dan seberapa menarik cover buku. Tipikan pembaca buku di indonesia adalah, sight seeing, sehingga cover sangat penting sekali dalam pemasaran buku. Setiap penerbit mempunyai data juga bagai mana cover yang menarik, dan terbukti mendongkrak pemasaran. Saat proofing, penulis sebaiknya memberikan beberapa perbaikan ide untuk lebih memperkuat pasar buku yang ditulisnya. Kerjasama yang baik dari penulis, dan pengetahuan data dari penerbit akan dapat menentukan keberhasilan tulisan untuk terserap di pasar. Akan tetapi dari pengalaman kami, tidak ada buku Best Seller yang By Design. Artinya, banyak buku Best Seller di Indonesia, terkadang karena karunia semata... Jadi jangan takut menawarkan tulisan anda ke penerbit.... karena pada dasarnya penerbit juga trial and error dalam menerbitkan buknya. Hanya pengalaman, dan intuisi terkadang membantu untuk menghindari kerugian akibat terbitannya tidak laku di pasar.
              Terima kasih Bapak Edi Mulyanta atas tips-tipsnya, sangat bermanfaat bagi kami yang masih awam tentang proses menerbitkan buku.


Oleh: Riani Astuti, S.Pd.
Guru SDN Slametan, Gunungkidul, DIY.  

No comments:

Post a Comment