Kripik pisang cokelat, aku mengenalnya dari salah seorang
teman asrama yang berasal dari Lampung. Anak asrama sering dikirimi paket
makanan ringan oleh orang tuanya dari kampung halaman masing-masing. Kita saling
berbagi setiap kamar, sedikit-sedikit yang penting setiap kamar merasakan
berbagai makanan dari beberapa daerah. Kala itu kami sedang menempuh pendidikan
profesi di salah satu universitas negeri di Kalimantan Barat. Kami berasal dari
berbagai daerah seperti Jawa Tengah, Yogyakarta, Lampung, Jakarta, Makasar,
Ambon, Kaltim, dan Kalteng.
Malam itu Bang Weddy asal Lampung, mengetuk pintu kamar-kamar
asrama. “Pisang coklat, pisang coklat, siapa mau, siapa mau, nih ambil ya,
oleh-oleh khas Lampung lho,” sambil berkeliling depan kamar membawa pisang
coklat. Aku mencoba kripik pisang coklat itu, satu gigitan udah terasa banget
renyahnya dan diselimuti coklat bubuk yang super tebel. Rasanya khas banget
ala-ala Lampungya. Setiap ada anak Lampung yang mau dikirim paketan, langsung
pesen pisang coklat. Satu gigitan pisang coklat Lampung langsung deh bikin nagih.
Sekarang WFH seperti ini jadi inget cemilan pisang coklat Lampung
yang super lezii itu. Ah jadi inget juga kebersamaan dalam asrama dua tahun
yang lalu. Sederhana banget, saling berbagi, makan bersama, susah senang
bersama, sahur bareng, buka puasa bareng, udah kayak keluarga sendiri.
Baik-baik ya kalian di kampung halaman masing-masing. Salam basreng dari
Gunungkidul untuk pisang coklat Lampung.
Oleh: Riani Astuti, S.Pd.
Guru SDN Slametan, Gunungkidul, DIY.
mantap pisang coklatnya
ReplyDeleteLuarr biasah
ReplyDeletePisang coklat nikmat, teman ngopi
ReplyDeletentar kalau pulkam saya mampir minta pisang coklatnya
ReplyDeleteMessage apa yg mau disampaikan dari tulisan ini?
ReplyDeleteApakah hanya sekedar cerita, that's it?
Memori pisang coklat...����
ReplyDeleteMathoooohhhh ! ! ! ! . . .
ReplyDeletePengen buat nih
ReplyDeleteSiip..pisang coklatnya
ReplyDeleteJadi penasaran ingin makan pisang coklat ala Lampung
ReplyDeleteJadi kepengen pisang coklatnya hehe..
ReplyDeleteBanyak cerita di asrama.
ReplyDeleteMantul
ReplyDeleteJadi mau , piscok....
ReplyDeleteLanjutkan
ReplyDeleteJos
ReplyDeleteMantap 👍
ReplyDeleteBe Optimist
ReplyDeleteMembaca pisang coklat, jadi ingat tetangga saya yang pindah ke Lampung. Setiap kali anaknya main ke Kota Tangerang, pasti mampir ke rumah dan mbawa oleh-oleh khas Lampung yaitu pisang coklat. Rasa coklat khas yang nempel di lidah ga kan pernah terlupakan
ReplyDeleteSae Bu
ReplyDeleteKeren
ReplyDeleteTulisannya rapi. enak dibaca
ReplyDeleteMenjaga kualitas rasa unt menjamin kepuasan pelanggan juga penting ya, kerennn hebat sdh jd artikel
ReplyDeleteTulisan ibu membuat wawasan saya ,sebelumnya saya tidak punya ide ,apa yang harus saya tulis dblog selanjutnya,terima kasih bu Riani
ReplyDeleteMau dong pisang gorengnya...
ReplyDeleteKeren
ReplyDeletemenulis dari pengalaman2 sederhana...luar biasa
ReplyDeleteSae sae, kripik pisang atau criping gedang? Hh
ReplyDeletealhamdulillah pemilihan katanya sudah tepat
ReplyDeleteKeren
ReplyDeleteWah seru ya punya temen dari berbagai macam daerah. Hihi, saya baru tau kalo kripik pisang coklat khas Lampung. Mantap Bu tulisannya.
ReplyDeletemantap.
ReplyDeleteMantap mbak👍👍
ReplyDeleteMantap mbak👍👍
ReplyDeleteMantul
ReplyDeleteolahan pisang memang mantap
ReplyDeleteMantul
ReplyDeleteMantap Pisang Coklat bikin ngiler
ReplyDeletelezatnya
ReplyDelete