Monday, March 30, 2020

KETOPRAK




Tiga bulan yang lalu Andini dan Mas Dewa menikah. Permintaan Andini selalu aneh-aneh. Biasanya sering disebut ‘nyidam’. Tidak hanya ‘nyidam’ makanan, tapi juga mood yang juga aneh. Mas Dewa untungnya orang yang sabar. Kemana-mana Andini mau ikut dan tidak mau ditinggal di rumah sendirian. Tiba-tiba marah yang tidak jelas pula.
“Mas, dedek bayi dalam perut pengen makan ketoprak”, rengek Andini tengah malam itu. Jam dinding kamar menunjukkan pukul 23.00 WIB. Mas Dewa pun bingung jam segini mau cari ketoprak di mana. Ia mencoba menawarkan makanan yang lain dulu, baru esok harinya akan dicarikan ketoprak. Segala penjelasan dengan sabarnya sudah Mas Dewa sampaikan, akhirnya Andini pun nurut. Salad buah di kulkas menjadi alternatif pilihan. Tengah malam itu dedek bayi dalam perut atau ibunya yang pengen ngemil sudah melahapnya.
Andini menantikan sepiring ketoprak segera tersaji di meja makan. Segala penjuru warung dan taman kuliner sudah dihampiri dan hasilnya nihil. Di ujung gang desa sebelah, akhirnya ada juga warung bertuliskan ‘Ketoprak Bang Ujay’. Legalah hati Mas Dewa melihatnya dan nampak berbinar binar. Setelah didekati, ternyata ada tulisannya lagi dalam selembar kertas hvs “Libur sementara, takut korona”.


Oleh: Riani Astuti, S.Pd.
         Guru SD Slametan, Gunungkidul, DIY.


2 comments: