Monday, March 30, 2020

BAYI



Setahun sudah usia pernikahan Andini dan Mas Dewa. Tangisan bayi pun terdengar dari ruang bersalin ‘Kasih Bunda’. “Selamat bu, bayinya cowok, ganteng kayak ayahnya. Beratnya 3,4 kg dan panjangnya 51 cm”, kata Bidan Ana. Keluarga di luar ruangan sudah menantikan sang bayi mungil itu dengan hati tak karuan. Ibuk mertua langsung mengingatkan kepada Mas Dewa, “Wa, jangan lupa lho kendi tempat ari-arinya, sama perlengkapan lain untuk menguburkan ari-ari, Budhe Watik tolong nanti diminta membuat ‘nasi gudhangan’ buat prosesi penguburan ari-arinya thole ya.” “Ya, Bu sudah kok, tadi Dek Dion udah ke pasar beli kendi, ini sudah perjalanan ke sini. Budhe watik juga sudah tak telephon tadi buk, sudah tanggap juga kok langsung masak tadi”, jawab Mas Dewa.
            Tak lama kemudian Dek Dion tergopoh-gopoh membawa kendi tempat ari-arinya thole dan beberapa helai kain jarit. “Perlengkapan bayi dan kendi atas nama Ibu Andini,” seru perawat yang membantu persalinan. Lalu diberikannya perlengkapan itu kepada perawat oleh Mas Dewa. Mas Dewa dengan raut muka yang tidak sabar ingin melihat jagoannya yang telah lahir ke dunia sebagai pertemuan pertamanya. Tidak lupa Mas Dewa telah menyiapkan alat dokumentasi untuk diabadikan sebagai momen yang tak terlupakan dengan putra kecilnya.
            Dua puluh menit kemudian bayi mungil itu dibawa ke luar ruang bersalin dan akan dipindahkan ke kamar bersama ibunya. “Wah, lucu sekali mah.. aku pengen mah, buat aku ya mah”, seru Alfi kegirangan. “Lha itu kan adeknya Alfi juga, yuk kita ikutin ke sana,” jawab Mamah Nia sambil membawakan perlengkapan menuju ke kamar ibu dan bayi. Semua keluarga pun tersenyum lebar menyambut kedatangan anggota baru dalam keluarga besarnya.


Oleh: Riani Astuti, S.Pd.
 Guru SD Slametan, Gunungkidul, DIY.

No comments:

Post a Comment